ASUHAN
KEPERAWATAN PASIEN DENGAN GOUT ARTRITIS
A.
Konsep
Teori
1. Pengertian
Gout
adalah penyakit metabolic yang ditandai dengan penumpukan asam urat yang nyeri
pada tulang dan sendi, sangat sering ditemukan pada kaki bagian atas,
pergelangan dan kaki bagian tengah ( Merkie, Carrie, 2005 ).
Gout
merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan defek genetic
pada metabolisme purin atau hiperuricemia ( Brunner & Suddarth, 2001 : 1810
).
Arthritis
pirai ( gout ) merupakan suatu sindrom klinik sebagai deposit Kristal asam urat
di daerah persendiaan yang menyebabkan terjadinya serangan inflamasi akut.
2. Etiology
Penyebab
utama terjadinya gout adalah karena adanya deposit/penimbunan Kristal asam urat
dalam sendi. Penimbunan asam urat sering terjadi pada penyakit dengan
metabolisme asam urat abnormal dan kelainan metabolic dalam pembentukan purin
dan eksresi asam urat yang kurang dari ginjal.
Beberapa faktor lain yang mendukung
seperti :
a. Faktor
genetic seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkan asam urat
berlebihan ( Hiperuricemia ), retensi asam urat atau keduanya.
b. Penyebab
sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal
yang kan menyebabkan :
-
Pemecahan asam yang dapat menyebabkan
hiperuricemia
-
Karena penggunaan obat – obatan yang
menurunkan eksresi asam urat seperti : aspirin, diuretic, levodopa, diazoksid,
asam nikotinat, aseta zolamid dan etambutol.
c. Pembentukan
asam urat yang berlebih :
-
Gout primer metabolic disebabkan
sistensi langsung yang bertambah.
-
Gout sekunder metabolic disebabkan
pembentukan asam urat berlebih karena penyakit lain seperti leukemia.
d. Kurang
asam urat melalui ginjal
e. Gout
primer renal terjadi karena eksresi asam urat di tubulus distal ginjal yang
sehat.
f. Gout
sekunder renal disebabkan oleh karena kerusakan ginjal misalnya glomeronefritis
kronik atau gagal ginjal kronik.
95
% penderita gout ditemukan pada pria. Gout sering menyerang wanita pada post
menopause usia 50 – 60 tahun. Juga dapat menyerang laki – laki usia pubertas
dan atau usia diatas 30 tahun. Penyakit ini paling sering mengenai sendi metarsofaringeal,
ibu jari kaki, sendi lutut dan pergelangan kaki.
3. Patofisiologi
Adanya
gangguan metabolisme purin dalam tubuh, intake bahan yang mengandung asam urat
tinggi dan system eksresi asam urat yang tidak adekuat akan menghasilkan
akumulasi asam urat yang berlebihan di dalam plasma darah ( hiperuricemia ),
sehingga mengakibatkan Kristal asam urat menumpuk dalam tubuh. Pennimbunan ini
menimbulkan iritasi lokal dan menimbulkan responinflamasi.
Hiperuricemia merupakan hasil :
-
Meningkatnya produksi asam urat akibat
metabolisme purine abnormal.
-
Menurunnya eksresi asam urat.
-
Kombinasi keduanya.
Saat
asam urat menjadi bertumpuk dalam darah dan cairan tubuh lain, maka asam urat
tersebut akan mengkristal dan akan membentuk garam – garam urat yang berakumulasi
atau menumuk di jaringan konectif diseluruh tubuh, penumpukan ini disebut tofi.
Adanya Kristal memicu respon inflamasi akut dan netrofil melepaskan lisosomnya.
Lisosom tidak hanya merusak jaringan, tapi juga menyebabkan inflamasi.
Banyak
faktor yang berperan dalam mekanisme serangan gout. Salah satunya yang telah
diketahui peranannya adalah konsentrasi asam urat dalam darah. Mekanisme
serangan gout akan berlangsung melalui beberapa fase secara berurutan, sebagai
berikut :
-
Presipitasi Kristal monosodium urat.
Dapat terjadi dalam jaringan bila konsentrasi dalam plasma lebih dari 9 mg/dl.
Prseipitasi ini terjadi di rawan, sonovium, janringan para – artikuler misalnya
bursa, tendon dan selaputnya. Kristal urat yang bermuatan negatif akan
dibungkus ( coate ) oleh berbagai macam protein. Pembungkusan dengan IgG akan
merangsang netrofil untuk berespon terhadap pembentukan Kristal.
-
Respon leukosit polimorfonukuler ( PMN
). Pembentukan Kristal menghasilkan faktor kemotaksis yang menimbulkan respon
leukosit PMN dan selanjutnya akan terjadi fagositosis Kristal oleh leukosit.
4. Tanda dan gejala
Terdapat
empat tahap perjalanan klinis dari penyakit gout yang tidak diobati, antara
lain :
a. Hiperuricemia
asimtomatik
b. Arthritis
gout akut
c. Tahap
interkritis
d. Gout
kronik
Gout akut berupa :
a. Nyeri
hebat
b. Bengkak
dan berlangsung cepat pada sendi yang terserang
c. Sakit
kepala
d. Demam
Gangguan kronik berupa
:
a. Serangan
akut
b. Hiperurisemia
yang tidak diobati
c. Terdapat
nyeri dan pegal
d. Pembengkakan
sendi membentuk noduler yang disebut tofi ( penumpukan monosodium asam urat
dalam jaringan )
5. Penatalaksanaan
Penatalaksanaan ditujukan untuk
mengakhiri serangan akut secepat mungkin, mencegah serangan berulang dan
pencegahan komplikasi.
Ø Medikasi
a. Pengobatan
serangan akut dengan Colchine 0,6 mg PO, Colchine 1,0 – 3,0 mg ( dalam
Nacl/IV), phenilbutazon, Indomethacin.
b. Terapi
farmakologi ( analgetik dan antipiretik )
c. Colchines
( oral/iv) tiap 8 jam sekali untuk mencegah fagositosis dari Kristal asam urat
oleh netrofil sampai nyeri berkurang.
d. Nostreoid,
obat – obatan anti inflamasi ( NSAID )
untuk nyeri dan inflamasi.
e. Allopurinol
untuk menekan atau mengontrol tingkat asam urat dan untuk mencegah serangan.
f. Uricosuric
untuk meningkatkan eksresi asam urat dan menghambat akumulasi asam urat.
g. Terapi
pencegahan dengan meningkatkan eksresi asam urat menggunakan probenezid 0,5
g/hrai atau sulfinpyrazone ( Anturane ) pada pasien yang tidak tahan terhadap
benemid atau menurunkan pembentukan asam urat dengan Allopurinol 100 mg
2x/hari.
Ø Perawatan
a. Anjurkan
pembatasan asupan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu jeroan (
jantung, hati, lidah, ginjal, usus ), sarden, kerang, ikan herring, kacang –
kacangan, bayam, udang, dan daun melinjo.
b. Anjurkan
asupan kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan
dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.
c. Anjurkan
asupa tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat
baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan
pengeluaran asam urat melalui urin.
d. Anjurkan
asupan rendah protein, rendah lemak
e. Anjurkan
pasien untuk banyak minum.
f. Hindari
penggunaan alkohol.
B.
Konsep
Asuhan Keperawatan
1.
Pengkajian
Pengumpulan data klien, baik subjektif
maupun objektif melalui anamnesis riwayat penyakit, pengkajian psikososial,
pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan diagnostic.
a. Anamnesis
: Identitas ( Meliputi nama, jenis kelamin, usia, alamat, agama, bahasa yang
digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi kesehatan,
golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.
b. Riwayat
penyakit sekarang : Pengumulan data dilakukan sejak munculnya keluhan dan
secara umum mencakup awal gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang.
Enting ditanyakan berapa lama pemakaian obat analgesic, allopurinol.
c. Riwayat
penyakit dahulu : Pada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang
mendukung terjadinya gout ( misalnya penyakit gagal ginjal kronis, leukemia,
hiperparatiroidisme). Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah pernakah klien
dirawat dengan maslah yang sama. Kaji adanya pemakaian alkohol yang berlebihan,
penggunaan obat diuretic.
d. Riwayat
penyakit keluarga : Kaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang mempunyai
keluhan yang sama dengan klien karena klien gout dipenagruhi oleh faktor
genetic. Ada produksi/sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui
penyebabnya.
e. Riwayat
psikososial : Kaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan
peran klien dalam keluarga dan masyarakat. Respon didapat meliputi adanya
kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya sensanyi nyeri,
hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program
pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan asam urat pada sirkulasi.
Adanya perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan hambatan
mobilitas fisik memberikan respon terhadap konsep diri yang maladaptif.
f. Pemeriksaan
diagnostic : Gambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang
berarti dan mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada kasus lebih lanjut,
terlihat erosi tulang seperti lubang – lubang kecil ( punch out ).
2.
Diagnosis
yang mungkin muncul
a. Nyeri
sendi b/d peradangan sendi, penimbunan Kristal pada membrane sinovia, tulang
rawan artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan pembentukan panus.
b. Hambatan
mobilitas fisik b/d penurunan rentang gerak, kelamahan otot pada rentang
gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan dan
pembentukan panus.
c. Gangguan
citra diri b/d perubahan bentuk kaki dan terbentuknya tofus.
d. Perubahan
pola tidur b/d nyeri.
3.
Rencana
Asuhan Keperawatan
Diagnosa I :
Nyeri sendi b/d peradangan sendi, penimbunan Kristal pada membrane sinovia,
tulang rawan artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan pembentukan
panus.
Tujuan Keperawatan :
Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama …x24 jam, nyeri yang dirasakan
klien berkurang
Dengan kriteria hasil :
-
Klien melaporkan penelusuran nyeri
-
Menunjukkan perilaku yang lebih rileks
-
Skala nyeri nyeri berkurang dari 0 – 1
atau teratasi.
Intervensi
:
a. Kaji
lokasi, intensitas dan tipe nyeri. Observasi kemajuan nyeri kedaerah yang baru.
Kaji nyeri dengan skala 0 – 4.
b. Bantu
klien dalam mengidentifikasi faktor pencetus.
c. Jelaskan
dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri non farmakologi dan non
invasive.
d. Ajarkan
relaksasi : teknik terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi
intensitas nyeri nyeri.
e. Ajarkan
metode distraksi selama nyeri akut.
f. Tingkatkan
pengetahuan tentang penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan
berlangsung.
g. Hindarkan
klien meminum alkohol, kafein dan diuretic.
h. Kolaborasi
dengan dokter pemberian allopurinol.
Diagnosa
II:
Hambatan mobilitas fisik b/d penurunan rentang gerak, kelamahan otot pada
rentang gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang
rawan dan pembentukan panus.
Tujuan
Keperawatan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan
klien mampu melaksanakan aktivitas fisik sesuai dengan kemampuannya. Dengan
kriteria hasil :
-
Klien ikut dalam program latihan
-
Tidak mengalami kontraktur sendi
-
Kekuatan otot bertambah
-
Klien menunjukkan tindakan untuk
meningkatkan mobilitas dan mempertahankan koordinasi optimal.
Intervensi
:
a. Kaji
mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan.
b. Ajarkan
klien melakukan latihan room dan perawatan diri sesuai toleransi.
c. Kolaborasi
dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien.
Diagnosa
III : Gangguan citra diri b/d perubahan bentuk kaki dan
terbentuknya tofus.
Tujuan
keperawatan : Citra diri meningkat.
Kriteria
hasil :
-
Klien mampu mengatakan dan
mengkomunikasikan dengan orang terdekat tentang situasi dan perubahan yang
terjadi
-
Mampu menyatakan penerimaan diri
terhadap situasi.
-
Mengakui dan menggabungkan dalam konsep
diri
Intervensi
:
a. Kaji
perubahan persepsi dan hubungan dengan derajat ketidakmampuan
b. Tingkatkan
kembali realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi yang sakit dan belajar mengontrol
sisi yang sehat
c. Bantu
dan anjurkan perawatan yang baik dan memperbaiki kebiasaan
d. Anjurkan
orang terdekat untuk mengizinkan klien melakukan sebanyak mungkin hal untuk
dirinya.
e. Bersama
klien mencari alternative koping yang ositif.
f. Dukung
erilaku atau usaha peningkatan minat atau partisipasi dalam aktivitas
rehabilitasi.
g. Kolaborasi
dengan ahli neuropsikologi dan konseling bila ada indikasi.
ramuan tradisional untuk obat asam urat adalah obat yang banyak dicari oleh wanita, dan pria yang berumur di atas 30 tahun, karena banyak yang terkena penyakit asam urat. bahkan sekarang di bawah umur 30 tahun sudah terkena asam urat akut. jika penyakit sudah parah akan mengakibatkan persendian tidak bisa bergerak. tetapi anda tidak usah khawatir, karena sekarang sudah muncul obat untuk asam urat herbal tradisional berkhasiat tinggi. obat asam urat yang alami ampuh dari dulu tradisional ini adalah salah satu obat herbal asam urat dan kolesterol menahun tradisional berkhasiat tinggi, dan obat asam urat herbal tradisional terbaik alami ampuh dari dulu. tidak hanya bisa dijadikan untuk obat asam urat dan testimoni penderita asam urat, tetapi bisa juga mengobati kolesterol tinggi.
BalasHapusjika anda mencari obat untuk mengobati asam urat dan kolesterol tinggi, disini tempatnya menjual cari obat untuk mengobati asam urat paling ampuh. sedikit bahasan tentang jual herbal obat untuk penyakit asam urat, obat untuk mengobati asam urat tanpa zat kimia ini adalah obat untuk penyakit asam urat terbaik tanpa zat kimia. jika anda sudah bosan dengan obat kimia, jangan khawatir karena ini adalah obat tradisional untuk penyakit asam urat akut tanpa zat kimia. produk kami menjual obat asam urat kualitas terjamin terbaik. banyak yang sudah menggunakan info tentang obat untuk penyakit asam urat dan memberikan testimoni yang positif.
Terima kasih untuk berbagi informasi , informasi itu sangat informatif dan membantu
BalasHapusOBAT ASAM URAT
terima kasih informasinya Obat Asam Urat
BalasHapusobat asam urat thanks for sharing your article
BalasHapusObat Asam Urat sangat bagus sekali infonya
BalasHapusObat Asam Urat terima kasih.. sangat membantu infonya
BalasHapusinformasi yang sangat bermanfaat.. terima kasih sudah berbagi informasi
BalasHapusOBAT ASAM URAT,
Your post is so good, I wait for your next post
BalasHapusOBAT BATUK
OBAT SINUSITIS
OBAT KOLESTEROL
OBAT ASMA
OBAT AMBEIEN
It is interesting to read, I hope the future is much better
BalasHapusObat Kolesterol Dan Asam Urat Herbal Paling Ampuh
Obat Kolesterol Dari Bahan Tradisional Paling Mujarab
Obat Kolesterol Jahat Alami Herbal Mujarab
Obat Kolesterol Yang Manjur Dan Aman untuk Semua Kalangan